Bersumber screenshoot chat whatsappmu.
(18 Februari 2020)
.
Katamu, semenjak Ayah Puji dan Bu Dwi (ibu kandungmu) cerai, kau mengalami kekosongan jiwa. Hal itu dimanfaatkan oleh para makhluk halus penunggu sekolahmu untuk merasukimu. Karena, goncangan hidup yang kau alami dari cerainya orang tuamu sangat rentan sekali terhadap kejiwaanmu.
.
Gangguan demi gangguan kau alami. Hari-harimu dipenuhi rasa was-was. Kegiatan belajarmu menjadi kacau. Hingga kau sedikit sekali bisa mengontrol jiwamu Dek.
.
Mbok Lah dan Kung Ladi sudah bersusah payah memotivasimu, mencarikanmu penawar. Begitu juga Ayah Puji. Dari berbagai sumber pengobatan, katamu kau harus mengikuti salah satu bela diri dimana dengan ikut bela diri itu kau bisa memyembuhkan dirimu sendiri. Yaa.. obat termujarab adalah dirimu sendiri Dek, dan Aku salut padamu ketika kau berhasil melewati itu semua Dek. Kini kau memegang kendali.
.
Hari-hari telah kau lewati. Kekosongan jiwa berhasil kau kendali. Kepercayaanmu kembali. Hingga saat ini kau berada diduniaku. Aku hanya menerima keberhasilanmu, tanpa terlebih dahulu ikut berjuang bersamamu. Tapi Aku percaya, bahwa perjuangan takkan pernah berhenti Dek. Kini Aku hadir dalam hidupmu, dan akan selalu berjuang bersamamu. Aku begitu yakin dan kau juga harus menjawab keyakinanku. Aku percaya dan kaupun percaya. Kita tatap masa depan bersama.
.
Perjuangan didepan akan semakin beragam rintangan. Kita harus sadar itu. Berkali-kali Aku katakan untuk memotivasi diriku dan dirimu, kita usahakan semaksimal yang kita bisa, selebihnya sudah Allah yang menentukan Dek. Kau yang kucinta, NAPS.
.
(editorcinta)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar